Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Mengungkap Mitos Arwah 'Farida' di Badal Pandean

MENGUNGKAP MITOS ARWAH 'FARIDA' DI BADAL PANDEAN 
 
          Mitos merupakan cerita turun temurun yang dipercayai suatu masyarakat, baik mengenai perilaku keseharian maupun hal-hal gaib. Meskipun tidak sepenuhnya bisa dibuktikan, nyatanya masih banyak orang yang mempercayai suatu mitos. Termasuk yang akan saya bahas kali ini, yakni mengenai mitos arwah seorang wanita yang dikenal masyarakat bernama Farida yang berlokasi di salah satu pemakaman di Desa Badal Pandean, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Dari cerita-cerita yang beredar, sosok Farida merupakan sosok wanita yang cantik dan bisa dibilang primadona di jamannya. Banyak yang mengisahkan bahwa sebagian masyarakat pernah menerima kiriman barang seperti material bangunan, sepeda motor, maupun barang-barang elektronik lain padahal mereka tidak memesannya apalagi membeli. Menurut masyarakat semua itu adalah ulah dari Farida. Kemudian cerita lain menyebutkan bahwa sosok itu juga sering berkelana kemana-mana bahkan mengajak pria kenalan. Sudah beberapakali ada pria yang datang ke Badal Pandean untuk mendatangi alamat yang diberikan olehnya, padahal itu adalah sebuah pemakaman.
            Mitos mengenai arwah tersebut begitu fenomenalnya terutama di daerah Badal Pandean dan sekitarnya, kebetulan desa tempat saya tinggal merupakan desa tetangga Badal Pandean. Tidak jarang saya bersama teman-teman maupun bersama keluarga saya membicarakan mitos itu. Selain berbagi cerita-cerita mengenai teror arwah Farida, kami juga bertanya-tanya. Siapakah sebenarnya arwah tersebut? Darimana asalnya? Penyebab kematiaannya? Dan benarkah jasadnya terdapat di pemakaman Badal Pandean? Semua pertanyaan tersebut tidak pernah terjawab secara pasti karena ada berbagai cerita mengenai asal, penyebab kematian, serta hal lain yang menyangkut Farida yang beredar hingga ada acara di salah satu stasiun televisi lokal yang mengungkap mengenai mitos tersebut yang tayang pada tanggal 16 April 2014. Acara tersebut merupakan acara jalan-jalan yang fokus untuk mengungkap berbagai mitos gaib di berbagai tempat. Sejenis acara ‘Dua Dunia’ yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta berbasis nasional. Metode yang digunakan yaitu terdapat beberapa orang sebagai mediator yang nantinya akan dirasuki oleh arwah-arwah dengan bantuan seorang pakar sehingga nantinya bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan.
            Abah Munir, seorang praktisi supranatural yang berasal dari Nganjuk mulai beraksi, diawali dengan mediator pertama yang dirasuki siluman ular, sosok itu juga sering mengganggu masyarakat. Beberapa pertanyaanpun dilontarkan, namun tidak didapatkan informasi mengenai Farida. Akhirnya mediatorpun disadarkan. Sebelum disadarkan, Abah Munir meminta siluman ular itu untuk tidak lagi mengganggu masyarakat dan dijawab, “Seng penting ojo digawe mesum.” (Yang penting jangan dibuat mesum). Menurutnya, daerah sekitar pemakaman sering digunakan sebagai tempat berbuat mesum. Kemudian dilanjutkan pada mediator kedua yang terlihat begitu kesakitan, tidak dapat bergerak. Darinya diketahui bahwa sosok Farida masuk pada mediator yang tersisa.
            Yang ditunggu-tunggupun mulai. Yakni menuju pada mediator yang terdapat sosok Farida di dalamnya. Berbagai pertanyaan dilontarkan. Ternyata nama Farida bukanlah nama aslinya. Ketika Abah Munir menanyakan siapa nama aslinya, dia hanya membisikkan karena tidak mau orang-orang mengetahui nama aslinya. Diapun sebenarnya bukan warga daerah itu. Penyebab meninggalnya yaitu karena dibunuh oleh Belanda. Jasadnya sebenarnya tidak berada di pemakaman itu, mungkin pada waktu itu jasadnya dihanyutkan di sungai. Oleh karena itu arwahnya menjadi gentayangan dan salah satu penghuni pemakaman di Badal Pandean mengajaknya tinggal di pemakaman tersebut. Mengenai kiriman-kiriman material bangunan maupun barang-barang lain Farida mengiyakan kalau semua itu memang ulahnya. Alasannya? Karena ingin diperhatikan. Untuk semua itu dia tidak menginginkan imbal balik dari orang yang menerima kiriman darinya. Namun sejauh ini sepertinya tidak ada yang mau menerima kiriman misterius karena takut ada imbal baliknya. Sama seperti sebelumnya, Abah Munir juga meminta Farida untuk tidak lagi mengganggu masyarakat dan mengancam jika dia mengganggu lagi, beliau akan datang dan menangkapnya.
            Dari peristiwa-peristiwa tersebut mitos mengenai arwah sosok Farida akhirnya terbongkar. Namun yang belum terungkap yaitu mengenai orang-orang yang kalap atau hilang di daerah tersebut yang hingga sekarang tidak diketahui keberadaannya. Kemudian kesimpulan mengenai kiriman-kiriman Farida itu, sepertinya merupakan suatu usaha untuk menggoyahkan iman masyarakat. Dia memang tidak meminta imbal balik pada awalnya, namun di balik itu semua jika ada seseorang yang imannya tidak kuat maka pastinya orang itu menjadi goyah imannya untuk mendapatkan sesuatu dengan cepat yang tentunya meminta dari bangsa halus. Kita sudah mengerti bukan hal-hal seperti itu dinamakan musyrik. Itulah pekerjaan setan, mencari teman sebanyak-banyaknya dari bangsa manusia. Intinya pelajaran yang bisa di ambil dari acara itu adalah kita harus memperkuat iman dan ketakwaan kita karena sesungguhnya kita tidak hanya hidup di dunia, masih ada kehidupan di akhirat sebagai pertanggungjawaban atas perilaku kita selama di dunia.

Fazha Kim
Kediri, 17 April 2014
08:39 WIB
           

           

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS